PENERAPAN MUSIC MOVEMENT THERAPY TERHADAP KEMAMPUAN AKTIVITAS HARIAN PADA PASIEN STROKE
DOI:
https://doi.org/10.56127/jukeke.v1i2.928Abstract
Latar Belakang: Stroke adalah kondisi gangguan peredaran darah yang mengakibatkan perubahan fungsi otak. Stroke mengakibatkan penurunan kemampuan aktivitas harian yang berdampak pada kualitas hidup penderita stroke. Penanganan yang baik dapat mencegah komplikasi, dan meningkatkan kemampuan aktivitas harian pasien stroke. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh music movement therapy (MMT) terhadap kemampuan aktivitas harian pasien stroke di RSUD Kab. Karanganyar. Metode penelitian: Quasi experiment one group pretest and posttest dengan teknik pengambilan sampel ialah accidental sampling. Uji normalitas dengan shapiro- wilk test dan teknik analisis menggunakan uji T-test paired. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara kemampuan aktivitas harian sebelum dan sesudah diberikan music movement therapy (nilai p 0,000 < 0,05) Kesimpulan: Pemberian music movement therapy efektif dalam peningkatan kemampuan aktivitas harian pada pasien stroke
References
Acton, A (ed). (2013). Congestive Heart Failure: New Insights for the Healthcare Professional. Scholarly Editions.
Agusman, F. (2017). Pengaruh Mirror Therapy Terhadap Kekuatan Otot Pasien Stroke Non Hemoragik Di RSUD Kota Semarang. Jurnal Smart Keperawatan, 4(1).
AHA. (2015). Heart Disease And Stroke Statistics. American Heart Association Journal. http://www.strokeassociation.org. Diakses tanggal 12 Desember 2021.
American Journal of Sociology. (2019). Pengaruh Penerapan Jadwal Harian Activity Daily Living (ADL) terhadap Pengetahuan Self Care Deficit Pasien Gangguan Jiwa di UPT Rehabilitasi Sosial Bina Laras. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689-1699.
Anggraini, A. N. (2020). Asuhan Keperawatan pada Pasien Dewasa Penderita Stroke Non Hemoragik dengan Masalah Keperawatan Gangguan Komunikasi Verbal.2507(February), 1–9.
Astuti, S. N. (2017). Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada Pasien Stroke Non Hemoragik dengan Intervensi Inovasi Pemberian Terapi Musik Klasik terhadap Peningkatan Kekuatan Otot pada Pasien yang Menjalani Latihan ROM di Ruang Stroke Center RSUD Abdul Wahab Sjahrane Samar. 8.5.2017.
Campbell, WW. (2005). The Mental Status Examination dalam De Jong’s The Neurologic Examination. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Dahlan, M. S. 2011. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Dewi, P. (2011). Stroke Bukan Akhir Segalanya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Dharma. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta: CV. Trans Info Media.
Ghani, L., Mihardja, L. K., & Delima, D. (2016). Faktor Risiko Dominan Penderita Stroke di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan, 44(1), 49–58.
Handayani, R. (2020). Asuhan Keperawatan Lansia pada Keluarga Ny. H terhadap Pasca Stroke dengan Penerapan Eviden Based Terapi Musik Movement Therapy dan Latihan Rentang Gerak Sendi Khususnya pada Tn. F Untuk Meningkatkan Kekuatan Otot di Wilayah Kerja Puskesmas Gulai Bancah,5(1), 43–54. http://www.akrabjuara.com/index.php/akrabjuara/article/view/919
Harahap, S., & Siringoringo, E. (2016). Aktivitas Pasien Stroke Non Hemoragik. Poltekkes Medan, 11, 69-73.
Hidayat, A. A. (2014). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data: Contoh Aplikasi Studi Kasus. Jakarta: Salemba Medika.
Hinkle, J., & Cheever, K. (2014). Textbook of Medical Surgical Nursing. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Ignatavicius, D., & Workman, L. (2015). Medical Surgical Nursing Patient Centered Collaborative Care. Missouri: Elsevier Health.
Irfan, M. (2012). Fisioterapi Bagi Insan Stroke. Yogyakarta: GRAHA ILMU.
Jun, E., Young, R., & Kim, M. (2021). The Effect of Music Movement Therapy on Physical and Psychological States of Stroke Patients. Journal of clinical nursing, 22-31.
Lewis, S., Dirksen, S., Heitkember, M., & Bucher, L. (2014). Medical Surgical nursing. Missouri: Elsevier Health Science.
Moekroni, R. & Analia. (2016). Pengaruh Pemberian Terapi Musik Klasik Dalam Menurunkan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan. Majority, 5(1). 6-11.
Murrock, C., & Higgins, P. (2009). The theory of music, mood, and movement to improve health outcomes. Journal of Advanced Nursing, 2249-2257.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Oktavianto, M., Wijanarko, A., Setyawan, D., Argo, M., & Kusuma, B. (2014). Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Pasien Stroke Yang Menjalani Latihan Range of Motion ( Rom ) Pasif. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 1(5), 1–14.
Padila. (2015). Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam. Yogyakarta: Nuha Medika.
Palinggi, Y., & Anggraeni, L. P. (2020). Gambaran Pemenuhan Activity Daily Living (ADL) pada Pasien Post Stroke Di Poliklinik Saraf RSUD Andi Makkasau Kota Parepare.7(1).
Permana, K. R. (2018). Patofisiologi Stroke-Alomedika. Diakses dari http://www.alomedika.com/penyakit/neurologi/stroke/patofisiologi pada tanggal 12 Desember 2021.
Prabowo, H., & Regina, H.S. (2007) Tritmen Meta Musik untuk Menurunkan Stres. Jurnal Universitas Guna Darma.
Primadita, A. (2011). Efektifitas Intervensi Terapi Musik Klasik terhadap Stress dalam Menyusun Skripsi pada Mahasiswa PSIK UNDIP Semarang. Jurnal Universitas Diponegoro.
Rantepadang, A., & Tendean, A. (2019). Pengaruh Music Movement Therapy Terhadap Kemampuan Aktivitas Harian Pada Pasien Stroke. Klabat Journal of Nursing, 1(2), 13. https://doi.org/10.37771/kjn.v1i2.412
Rendy, M., & Margareth. (2015). Asuhan Keperawatan Medikal Bedah dan Penyakit Dalam. Yogyakarta: Nuha Medika.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Data Statistik Penderita Stroke di Indonesia. Jakarta.
Riyanto, A. (2017). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Rojo, N., Amengual, J., Juncadella, M., Rubio, F., Camara, E., Marco-Pallares, J., et al. (2011). Music-supported therapy induces plasticity in the sensorimotor cortex in chronic stroke: a single-case study using multimodal imaging (fMRI-tms). Brain Injury 25, 787–793. doi: 10.3109/02699052.2011.576305
Rudiyanto, S. (2010). Stroke dan Rehabilitasi Pasca Stroke. Jakarta: PT Buana Ilmu Populer.
Satiadarma, M. (2002). Terapi Musik, Cetakan Pertama. Jakarta: Milenia Populer.
Schub, T., & March, P. (2014) shock hypovolemic. Cinahl Information Systems.
Siegert, R. (2014). Rehabilitation Goal Setting: Theory, Practice and Evidance. New York: CRC Press.
Silva, D. N. (2014). Understanding Stroke A Guide for Stroke Survivors and Their Families.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Sulistyorini, E., Anies, A., Julianti, H. P., & Setiani, O. (2014). Efektifitas Terapi Musik Klasik (Mozart) Terhadap Waktu Keberhasilan Inisiasi Menyusu Dini Dan Durasi Menyusu Bayi. Jurnal Kebidanan Indonesia, 5(2), 69–78. https://doi.org/10.36419/jkebin.v5i2.93
Suratun, Heryati, Manurung, S., Raenah. (2008). Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta: EGC.
Susilowati, E. (2021). Peran Istri dalam Pemenuhan Activity Daily Living and Giving Motivation pada Usia Produktif (Adult) dengan Stroke.
Wasis. (2008). Pedoman Riset Praktis untuk Profesi Perawat. Jakarta: EGC.
Wijaya, A. S., & Putri, Y. M. (2013). KMB 2 Keperawatan Medikal Bedah Dewasa Teori & Contoh Askep. Yogyakarta: Nuha Medika.
World Helth Organization. (2014). World Report on Disability. Geneva: World Health Organization.
Yakub & Herman. (2019). Pengaruh Kombinasi Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF) Ekstremitas Atas pada Pasien Stroke Hemiparese. Convention Center Di Kota Tegal, 4(80), 4.
