HUBUNGAN POLA ASUH TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA ANAK

Authors

  • Dwi Yuningsih ITS PKU Muhammadiyah Surakarta
  • Isnaini Karunia Lilla ITS PKU Muhammadiyah Surakarta
  • Anik Enikmawati ITS PKU Muhammadiyah Surakarta
  • Nurul Istiqomah ITS PKU Muhammadiyah Surakarta
  • Muhamamdi Anis Sumaji ITS PKU Muhammadiyah Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.56127/jukeke.v1i2.929

Abstract

Latar Belakang: Stunting atau pertumbuhan pendek, terjadi ketika anak-anak tidak menerima jenis nutrisi yang tepat, terutama di rahim dan selama dua tahun pertama kehidupan. Anak anak yang mengalami pendek, berarti pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak mereka telah menurun dan mengalami kerusakan permanen dan bersifat irreversibel. Anak-anak yang mengalami stunting akan memiliki resiko yang lebih besar untuk terkena penyakit dan kematian. Masalah kekurangan nutrisi ini menjadi salah satu permasalahan yang banyak ditemukan di negara berkembang, seperti negara Indonesia. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pola asuh terhadap kejadian stunting pada anak. Metodologi: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan pola asuh terhadap kejadian stunting pada anak dengan nilai p-value 0.150 > 0.5. Kesimpulan: Status gizi pada anak mayoritas anak memiliki tinggi badan yang normal dengan jumlah 15 responden (75%), 4 responden (20%) memiliki tinggi badan yang tinggi dan 1 (5%) responden memiliki tinggi badan yang pendek sehingga beresiko stunting, tingkat pola asuh menunjukkan bahwa pola asuh orang tua sebagaian besar berada pada kategori tinggi 17 responden (85%) dan tidak ada hubungan pola asuh terhadap kejadian stunting pada anak.

References

Alwi, H. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Aridiyah, F. O., Rohmawati, N. and Ririanty, M. (2015) ‘Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah pesedaan dan perkotaan’, 3(1), pp. 164–170. doi: 10.1007/s11746-013- 2339-4.

Astuti, W. (2014). Hubungan Pola Asuh Pemberian Makan Dan Perilaku Makan Dengan Kejadian Obesitas Pada Anak Pra Sekolah Di Kota Magelang : Tesis Magister Keperawatan Universitas Gadjah Mada.

Baumrind, D. (2012). Effects of Authoritative Parental Control on Child Behavior. Child Dev. 1966: 37: 887–907. Dalam : Johnson Rachel, Welk Greg, Maurice Pedro, Ihmels Michelle. Parenting Styles and Home Obesogenic Environments. International Journal of Environmental Research and Public Health. : 9 : 1411-1426.

Biswakarma (2015). Pangan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta : P. Group. Jakarta.

Boucher Nicole L. (2014). Feeding Style and a Child’s Body Mass Index. Journal of Pediatric Health Care.30(06):583-589.

Dinas Kesehatan Kota Surakarta. (2020). PSG Hasil Penimbangan Serentak 2020. Surakarta: Riskesdas.

Edward, D. C. (2013). Ketika Anak Sulit Diatur : Panduan Orang Tua Untuk Mengubah Masalah Perilaku Anak. Bandung : PT. Mizan Utama.

Hawi, A., Afnibar, S. N. U., Syaifulloh, M., & Mukhlis, H. (2020). Emotional and Social Character Development during Growth Period. Jurnal of Critical Reviews, 7(8), 2013-2018.

Hayyudini D., Suyatno., Dharmawan Y.(2017). Hubungan karakteristik ibu, pola asuh dan pemberian imunisasi dasar terhadap status gizi anak usia 12-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang tahun 2017. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(4):788-800.

Hidayat A.A. (2014). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta Selatan: Salemba Medika.

Isnaini F., Indrawani YM.(2017) Faktor Dominan Penyebab Stunting Usia 12-23

Bulan di Posyandu Terpilih Kelurahan Depok Tahun 2017. 2017;1–19.

Izwardy D. (2019). Kebijakan dan Strategi Penanggulangan Stunting di Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018a). Cegah Stunting Itu Penting. In Wartakesmas (pp. 1–27).

Kemenkes RI.(2016). Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta : Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2013). Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018) . Riset Kesehatan Dasar 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan, Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan, R.I. (2018) . Buletin Stunting Di Indonesia. Jakarta : Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Mussen, P. H., Conger, J.J., Kagan, J & Huston, C.A. (2014). Perkembangan dan Kepribadian Anak. Jakarta : Edisi Enam. Arcan

Nojomi. (2012). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita 25-60 bulan di Kelurahan Kalibiru Depok Tahun 2012. Jurnal Kesehatan POLTEKKES Kemenkes RI Pangkal Pinang. 8(1) : 1-8

Notoadmodjo, S. (2012) . Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Notoadmodjo, S. (2018) . Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Notoatmodjo S. (2013) . Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Pt. Rioneka Cipta.

Nursalam. (2011) . Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Podlesak AK, Mozer ME, Smith-Simpson S, Lee S-Y, Donovan SM. (2017).

Associations between Parenting Style and Parent and Toddler Mealtime

Behaviors.National Library of Madicine.1(6): 120-145

Rachmi, C. N. et al. (2016). Stunting Underweight and Overweight in Children Aged 2.0–4.9 Years in Indonesia Prevalence Trends and Associated Risk Factors PLOS ONE. Public Library of Science, 11(5), pp. 1–17.

Renyoet BS, Hadju V, Rachmiwati SN. (2012) . Hubungan pola asuh dengan kejadian stunting anak usia 6-23 bulan di wilayah pesisir kecamatan Tallo kota Makassar tahun 2013. Jurnal Nutrient Science (PA-NSC). 2012: 1-13.

Rita, W., Anita, B., Hidayah, N., Podesta, F., Ardiansyah, S., Subeqi, A.T., Nasution, S.L., Riastuti, F. (2019). Hubungan pola asuh dengan kejadian stunting (rekomendasi pengendaliannya di Kabupaten Lebong).Riset Informasi Kesehatan.8(2):140-151.

Riyanto, Agus. (2017). Buku Ajar Metodologi Penelitian. Jakarta: EGC.

Rochmawati., Marlenywati., Waliyo, E. (2016). Gizi Kurus (Wasting) pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Pontianak. Jurnal Vokasi Kesehatan. 11(2): pp 132-138.

Setiawan, E., Ridwan, M., Masral. (2018). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andals Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2019. Jurnal FK UNPAD. 7(8):275-284.

Setyowati. Y. D. (2014). Hubungan Aktivitas Fisik, Konsumsi Fast Food dan Soft Drink pada anak Obesitas di Usia Sekolah Dasar. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Soetjiningsih. (2012). Perkembangan Anak dan Permasalahannya dalam Buku Ajar I Ilmu Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta : Sagungseto.

Soetjiningsih. (2012). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta :Bumi Angkasa.

Sujarweni, W.V. (2014). Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta:

Penerbit Gava Medika.

Sujarweni, W.V. (2019). Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta:

Penerbit Gava Medika.

Supariasa., Bakri B., Fajar I. (2012). Penilaian Status Gizi. Jakarta: Erlangga.

Susilo., Suyanto. (2014). Metode Penelitian. Yogyakarta: Bursa Ilmu.

Taufiq Rohman, S.Pd.I, M. P. (2019). Pengaruh Edukasi Nutrisi Pada Ibu. Psikologi Perkembangan, vol 6: 1–224.

Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. (2017). 100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting). Jakarta:TNP2K

UNICEF. (2019). Status Gizi dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Geneva : United Nation's Children's Fund (UNICEF).

Vonaesch, P., Randremanana, R., Gody, J. C., Collard, J. M., Giles-Vernick, T., Doria, M., Vigan-Womas, I., Rubbo, P. A., Etienne, A., Andriatahirintsoa, E. J., Kapel, N., Brown, E., Huus, K. E., Duffy, D., Finlay, B. B., Hasan, M., Hunald, F. A., Robinson, A., Manirakiza, A., Gouandjika-Vassilache, I. (2018). Identifying the etiology and pathophysiology underlying Stunting and environmental enteropathy: Study protocol of the AFRIBIOTA project. BMC Pediatrics, 18(1), 119.

Wahyu E., Utami T. (2017). Hubungan Antara Status Gizi Stunting dan Perkembangan Balita Usia 12-59 Bulan. Seminar Nasional dan Presentasi Hasil-Hasil Penelitian Pengabdian Masyarakat. ISBN 978-602-50798-01-1: 70-79.

WHO. (2012). Stunting Policy Brief. Geneva: World Health Organization.

Wulansari, Y. (2017). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 6-5 9 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Gerunggang Kota Pangkalpinang Tahun 2017.Skripsi Strata Satu, STIKES Citra Delima Bangka Belitung. Vol 8(1): 1-8

Published

2022-06-22

How to Cite

Yuningsih, D., Isnaini Karunia Lilla, Anik Enikmawati, Nurul Istiqomah, & Muhamamdi Anis Sumaji. (2022). HUBUNGAN POLA ASUH TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA ANAK. Jurnal Kesehatan Dan Kedokteran, 1(2), 88–94. https://doi.org/10.56127/jukeke.v1i2.929

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.