PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TUBERCULOSIS (TBC) PARU DI RSUD DUNGUS MADIUN JAWA TIMUR: CASE REPORT
DOI:
https://doi.org/10.56127/jukim.v4i02.1959Keywords:
Tuberculosis, Lungs, Shortness of breath.Abstract
Penyakit Tubercolusis (TB) adalah penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tubercolusis. Masalah utama pada penderita
tuberkulosis paru adalah bersihan jalan nafas yang tidak efektif yang ditandai dengan
dispnea, ronchi, sputum yang berlebihan, batuk yang tidak efektif. Penelitian ini
menerapakan metode studi kasus untuk menekankan pada satu objek sebagai sebuah
kasus yang dipelajari. Intervensi fisioterapi diberikan selama 3 hari, dari tanggal 30
November 2024 hingga 02 Desember 2024, di Rumah Sakit Umum Daerah Dungus
Madiun. Kemudian dari hasil evaluasi yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan
bahwa kondisi pasien saat ini mengalami peningkatan dari kondisi sebelumnya.
References
[1]Ali, M., et al. (2022). Pengaruh Deep Breathing Exercise Pada Kasus Pneumonia Terhadap Penurunan Sesak Dengan Parameter Dyspnea Severity Scale di RS Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo Tahun 2021. Jurnal Fisioterapi Dan Kesehatan Indonesia, 2(1), 53-60.
[2]Andrian, M., & Rosyid, F. N. (2024). Effect of pursed lip breathing (PLB) exercises on respiratory rate among patients with pneumonia. Malahayati International Journal of Nursing and Health Science, 7(3), 276-282
[3]Athosra, A., Maisyarah, M., Satria, E. B., & Suwito, A. (2023). Prevalensi Penyakit Tuberkulosis Di Wilayah Kerja Puskesmas Lasi Kab Agam Tahun 2022. Human Care Journal, 7(3), 749-755.
[4]Dewi, N. K., & Nesi, N. (2022). Fisioterapi Kasus Pneumonia Pada Anak. Indonesian Journal of Health Science, 2(1), 16-19.
[5]Djalil, R. H., Kasim, Z., & Chairini, C. (2024). Diaphragmatic Breathing Exercise dengan Menggunakan Teknik Ballon Blowing Terhadap Frekuensi Napas pada Pasien TB Paru. Jurnal Kesehatan Amanah, 8(1), 01-12.
[6]Indriyani, I. (2021). Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Penderita Pneumonia Di Rs Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga. Research of Service Administration Health and Sains Healthys, 2(1), 20-25.
[7]Latifah, A. P., Herawati, I., & Utami, M. N. (2024, July). Manajemen Fisioterapi pada Tuberculosis Paru disertai Efusi Pleura Organisasi: A Case Study. In Academic Physiotherapy Conference Proceeding (pp. 159-166).
[8]Manto, O. A. D., Rahman, S., Rahayu, A., Maulida, C. A., Rahmadaniah, D., Ramadhani, H., & Andini, T. (2024). Penerapan Home Based Exercise Training: Breathing Exercise Pada Penderita TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Pekauman. DIMAS: Pengabdian kepada Masyarakat, 1(1), 28-38.
[9]Moy, J. M., Santoso, S. D. R. P., & Paju, W. (2024). Implementasi Fisioterapi Dada terhadap Masalah Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif pada Pasien Pneumonia. Jurnal Keperawatan Sumba, 2(2), 58-69.
[10]Rinarto, N. D., Setiadi, S., & Sari, N. A. (2021). Perbedaan Efektifitas Breathing exercise dan Batuk Efektif terhadap Peningkatan Ekspansi Paru Penderita TB Paru. Jurnal Ilmiah Keperawatan SHT, 16(2), 144-151.
[11]Sadat, N. K. et al. (2022). Teknik Pursed Lips Breathing Dengan Modifikasi Meniup Balon Pada Anak Dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Indonesian Journal of Health and Medical, 2(3), 439-455.
[12]Samkhah, M. N. U., Prayitno, P., & Herawati, I. (2023). Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Pembersihan Jalan Napas Terhadap Pasien dengan Pneumonia: A Case Report. Ahmar Metastasis Health Journal, 3(2), 97-109.
[13]Wabang, A. P. Y., Aty, Y. M. V. B., Blasius, G., & Tat, F. (2024). Penerapan Terapi Inhalasi Nebulizer pada Pasein dengan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Akibat Community-Acquired Pneumonia. Sehat Rakyat: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(1), 31-43.
[14]Wibowo, D. A., & Pramusinta, L. (2022). Effectiveness of Chest Physiotherapy with Thoracic Expansion Exercise (TEE) in Pneumonia Patients. Physiotherapy and Physical Rehabilitation Journal, 1(1), 15-20.