EDUKASI PENTINGNYA DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN UNTUK MENCEGAH KOMPLIKASI PERSALINAN DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI (BPM) MIA RA DI BOGOR

Authors

  • Sri Nawangsari Universitas Gundarma
  • Erik Ekowati Universitas Gundarma
  • Nina Herlina Universitas Gundarma
  • Widyo Nugroho Universitas Gundarma
  • Robby Kurniawan H. Universitas Gundarma

DOI:

https://doi.org/10.56127/jammu.v4i01.2138

Keywords:

Edukasi, ibu hamil, tanda bahaya kehamilan, AKI

Abstract

Tanda dan bahaya kehamilan harus dikenali sejak dini karena dapat menimbulkan komplikasi yang berisiko bagi ibu dan janin. WHO mencatat bahwa sekitar 15% kehamilan berpotensi mengalami komplikasi yang mengancam jiwa. Di Indonesia, Angka Kematian Ibu (AKI) masih tinggi, sebagian besar disebabkan oleh komplikasi seperti anemia. Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan perdarahan, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, bahkan kematian ibu dan bayi. Berdasarkan observasi di Praktik Mandiri Bidan (PMB) Mia, Kota Bogor, banyak ibu hamil mengalami anemia dan belum memahami tanda bahaya kehamilan. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan oleh tim dosen dan mahasiswa pada 21 Mei 2025. Tujuannya adalah meningkatkan pemahaman ibu hamil dalam mengenali tanda bahaya kehamilan serta mendorong mereka segera mencari pertolongan medis. Kegiatan dilakukan melalui penyuluhan, diskusi, demonstrasi, dan simulasi pendidikan kesehatan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan ibu hamil dan partisipasi aktif mereka serta keluarganya dalam kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan. Hal ini diharapkan berkontribusi terhadap penurunan AKI dan keselamatan ibu serta bayi.

References

[1] Bintabara, D., Mpembeni, R. N. M., & Mohamed, A. A. (2017). Knowledge of obstetric danger signs among recently-delivered women in Chamwino district, Tanzania: a cross-sectional study. BMC Pregnancy and Childbirth, 17(1), 276. https://doi.org/10.1186/s12884-017-1469-3

[2] Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. 2024. Profil Kesehatan Jawa Barat Tahun 2024. Provinsi Jawa Barat

[3] Depkes RI. (2020). Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada Ibu Hamil. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

[4] Herinawati, et al. (2021). Efektivitas Self Efficacy TerhadapPemahaman Tanda Bahaya Kehamilan Menggunakan Video Dan Buku Kesehatan Ibu Dan Anak.” Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, vol. 10, no. 1,9. doi:10.36565/jab.v10i1.290.

[5] Kemenkes RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia 2018. Jakarta: Kemenkes RI.

[6] Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

[7] Musni, Sitti Fatimah. 2022. Peningkatan Pengetahuan Ibu Tentang Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan Untuk Mencegah Komplikasi Kehamilan. Indonesian Journal of Community Dedication (IJCD). Vol. 4 (1).

[8] Nurjaya, Bi, S., Hardianti, & Subriah. 2020. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Dengan Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan di PMB Bidan “N” di Kabupaten Gowa. Jurnal Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar, 11(01)

[9] Prawirohardjo, S. (2016). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono

[10] Sari Indah, Iriyanti Y, Prayogi A, Prayoga D. 2022. Pemetaan AKI (Angka Kematian Ibu) Menggunakan Geoda di Provinsi Jawa Timur. Preventif: Jurnal Kesehatan Masyarakat. Volume 13 (2): 206 – 215

[11] UNICEF. (2020). The Burden of Anemia in Women and Children. New York: UNICEF.

[12] World Health Organization, UNICEF, UNFPA, World Bank Group, & United Nations Population Division. (2025). Trends in maternal mortality 2000 to 2023: Estimates by WHO, UNICEF, UNFPA, World Bank Group and UNDESA/Population Division. Geneva: World Health Organization. Retrieved from https://www.who.int/publications/i/item/9789240108462

Downloads

Published

2025-04-30

How to Cite

Nawangsari, S., Ekowati, E. ., Herlina, N., Nugroho, W., & H., R. K. (2025). EDUKASI PENTINGNYA DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN UNTUK MENCEGAH KOMPLIKASI PERSALINAN DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI (BPM) MIA RA DI BOGOR.  Jurnal Abdi Masyarakat Multidisiplin, 4(01), 23–27. https://doi.org/10.56127/jammu.v4i01.2138