SOSIALISASI PENDIDIKAN ANTI KEKERASAN BAGI GURU SEKOLAH DASAR DESA BUTUKAN DAN KODOLAGON KEC. BOKAT KAB.BUOL

Authors

  • Candra Cuga Universitas Negeri Gorontalo
  • Yuli Adhani Universitas Negeri Gorontalo
  • Muhammad Sarlin Universitas Negeri Gorontalo

DOI:

https://doi.org/10.56127/jammu.v1i2.166

Keywords:

anti-violence education, elementary school

Abstract

Konflik dan kekerasan dalam iklim sosial sekolah dapat memberikan dampak negatif terhadap proses belajar siswa. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dipandang sebagai pintu gerbang untuk melaksanakan  tugas pengembangan budaya bagi pelajar, maka sekolah harus memiliki kekuatan strategis untuk menciptakan budaya positif sesuai dengan falsafah masyarakat. Jika diperhatikan keadaan saat ini, iklim sekolah tidak selamanya damai dan aman. Hal ini karena konflik dan kekerasan sering terjadi pula di sekolah dalam bentuk konflik dan kekerasan  sederhana  maupun  serius.  Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya sosialisasi tentang Pendidikan anti kekerasan melalui kurikulum pendidikan dasar yaitu  sekolah  dasar  (SD)  hingga  perguruan  tinggi/universitas. Sekolah Dasar Desa Butukan dan Kodolagon merupakan salah sekolah di Kabupaten Buol memiliki potensi untuk menerapkan Pendidikan anti kekerasan secara  kurikuler. Analisis kebutuhan dapat   tercermin dari strutur sosial   sekolah   yang  mencerminkan keberagaman dari sisi etnis, agama dan ekonomi siswa maupun guru.

References

Candra, C. (2012). Pendikan Kewarganegaraan sebagai Wahana Pendidikan Multikultural dalam Membagun Warga Negara Demokratis (Penelitian Grounded Theory di Universitas Negeri Jakarta). Tesis. SPS UPI: tidak diterbitkan.

Maftuh, B. (2008). Pendidikan Resolusi Konflik: Membangun Generasi Muda yang Mampu Menyelesaikan Konflik Secara Damai. Bandung: CV Yasindo Multi Aspek

Johnson, D. W., & Johnson, R. T. (2006). Pendidikan anti kekerasan for consensual peace: The essential role of conflict resolution. Journal of Pendidikan anti kekerasan, 3(2), 147-174. [4] Goleman, D. (2006). The socially intelligent. Educational leadership, 64(1), 76-81.

Fountain, S. (1999). Pendidikan anti kekerasan in UNICEF. New York: UNICEF. Retrieved from https://www.unicef.org/education/files/PeaceEducation.pdf

UNESCO. (1998). Learning to Live Together in Peace and Harmony: Bangkok: UNESCOPROAP

Galtung, J. 1983. Peace Education: Learning to Hate War, Love Peace, and to Do Something About It. UNESCO Institute for Education.

Candra, C. (2015). Pendidikan Kedamaian Berbasis Nilai Ketuhanan (PKK) pada Siswa sebagai Agen Perdamaian di Sekolah Dasar in Proseding Internasional “Global Pedagogic Transformative: Aspiration and Challenge for ASEAN Countries". Gorontalo 11-15 September 2015. (1)119-126. https://blogernerz.academia.edu/CandraCuga

Fogarty, R. (1991). Ten Ways to Integrate Curriculum. Educational Leadership, 49(2), 61–65.

Downloads

Published

2022-08-03

How to Cite

Candra Cuga, Yuli Adhani, & Muhammad Sarlin. (2022). SOSIALISASI PENDIDIKAN ANTI KEKERASAN BAGI GURU SEKOLAH DASAR DESA BUTUKAN DAN KODOLAGON KEC. BOKAT KAB.BUOL.  Jurnal Abdi Masyarakat Multidisiplin, 1(2), 8–15. https://doi.org/10.56127/jammu.v1i2.166

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.