LITERATURE REVIEW: PENGOBATAN SANGKAL PUTUNG ADALAH PENGOBATAN TRADISIONAL YANG MASIH DIPERCAYA DAN DILAKUKAN DI PULAU JAWA

Authors

  • Agit Dwi Hidayat Universitas Pejuang Republik Indonesia
  • Arlin Adam Universitas Pejuang Republik Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.56127/jukeke.v3i3.1644

Abstract

Pengobatan Sangkal Putung adalah jenis pengobatan tradisional yang masih dipercaya dan dilakukan di Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Praktik ini fokus pada penyembuhan cedera tulang seperti patah tulang dan keseleo, melalui teknik manipulasi manual yang dilakukan oleh dukun atau tabib lokal. Sangkal Putung masih sangat penting dalam sistem kesehatan masyarakat, terutama di daerah pedesaan yang memiliki akses terbatas ke layanan medis modern. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai praktik pengobatan Sangkal Putung di Indonesia, sejarah dan asal usul dan perkembangan Sangal Putung, prevalensi pasien yang memilih Sangkal Putung, metode pengobatan, faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan dan popularitasnya di tengah masyarakat modern, sudut pandang dari antropologi dan sosiologi kesehatan, Perbandingan antara pengobatan Sangkal Putung dan ortopedi modern. Selain itu, akan dieksplorasi juga bagaimana pengobatan ini dapat diintegrasikan dalam sistem kesehatan nasional untuk memberikan layanan yang lebih holistik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan akan dibahas juga tantangan yang dihadapi dalam upaya mengintegrasikan pengobatan Sangkal Putung dengan sistem kesehatan modern. Berdasarkan literatur yang ada, pengobatan Sangkal Putung menunjukkan relevansinya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat lokal, meskipun masih diperlukan kajian lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya dalam konteks kesehatan modern. Artikel ini berupa literature review diskriptif kualitatif yang sistematis untuk mengevaluasi dan menganalisis studi-studi yang relevan dengan pengobatan Sangkal Putung, dibuat dengan mengumpulkan, menganalisis, dan membandingkan artikel dari jurnal penilitian terdahulu dari Google. Dalam konteks pengobatan Sangkal Putung, literatur review bertujuan untuk mengidentifikasi, menilai, dan mensintesis pengetahuan yang ada tentang praktik ini dari berbagai perspektif, termasuk sejarah, budaya, sosiologi, antropologi, serta aspek medis.

References

Ahmad, Z. (2020). "Pengobatan Tradisional di Jawa: Perspektif Historis dan Medis." Jurnal Kebudayaan Nusantara, 14(2), 45-58.

Arifin Umar, A , Dkk (2020). “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pengobatan Tradisional Pada Pasien Fraktur Ke Sangkal Putung Di Sidomulyo Selatan” Jurnal Sisthana Vol 5 No. , E-Issn: 2828-2434; P-ISSN: 2527-6166, 54-61

Baumeister, R. F., & Leary, M. R. (1997). "Writing narrative literature reviews." Review of General Psychology, 1(3), 311-320.

Boomgaard, P. (1993). "Medicine in Java: European Medicine and Indigenous Medical Practitioners." Indonesia Circle. School of Oriental & African Studies Newsletter, 21(60), 30-45.

Buchbinder, R., Maher, C., & Harris, I. A. (2015). "Setting the Research Agenda for Orthopedic Surgery." The Lancet, 385(9983), 1015-1024.

Endraswara, S. (2013). Mistik Kejawen: Sinkretisme, Simbolisme, dan Sufisme dalam Budaya Spiritual Jawa. Narasi.

Fink, A. (2020). Conducting Research Literature Reviews: From the Internet to Paper. SAGE Publications.

Geertz, C. (1960). The Religion of Java. University of Chicago Press.

Iskandar, H. (2013). "Integration of Traditional Medicine in the Indonesian Health System." Journal of Integrative Medicine, 11(2), 71-75.

Kartika, S. (2016). "Cultural Beliefs and Health Practices in Rural Java." Asian Journal of Social Science, 44(2), 123-136.

Kartinah, S. (2014). "Penggunaan Teknik Manipulasi dalam Pengobatan Tradisional Jawa: Studi Kasus di Sangkal Putung." Jurnal Kesehatan Tradisional Indonesia, 9(1), 65-78.

Kleinman, A. (1980). Patients and Healers in the Context of Culture: An Exploration of the Borderland between Anthropology, Medicine, and Psychiatry. University of California Press.

Koentjaraningrat. (1985). Javanese Culture. Singapore: Oxford University Press.

Langford, J. (2002). Fluent Bodies: Ayurvedic Remedies for Postcolonial Imbalance. Durham: Duke University Press.

Ministry of Health Republic of Indonesia. (2016). Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 61 of 2016 concerning Traditional Health Services.

Mulder, N. (1998). Mysticism in Java: Ideology in Indonesia. Amsterdam: The Pepin Press.

Nurulsiah, N. A. (2016). faktor-faktor pemilihan Pengobatan Tradisional pada kasus Patah tulang. 5–15.

O'Connor, M. I. (2018). "Health Disparities in Orthopedics." Clinical Orthopaedics and Related Research, 476(7), 1267-1274.

Pal, C. P., Singh, P., Kumar, D., & Kumar, H. (2018). "Overview of Orthopedic Surgeries." Orthopedic Clinics of North America, 49(1), 1-10.

Purnomo, R. (2017). "Eksistensi Sangkal Putung di Jawa Tengah: Studi Kasus di Kabupaten Kebumen." Jurnal Budaya dan Tradisi Jawa, 3(2), 115-130.

Peraturan Pemerintah Nomor 1076/MENKES/SK/VII/2003 Tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional

Peraturan Menter Kesehatan Nomor 61 Tahun 2016 Tentang Pelayanan Kesehata Tradisional Empiris

Ramseier, L. E., & Ehrenfeld, M. (2020). "Integration of Traditional and Modern Medicine in Orthopedics." Journal of Orthopaedic Surgery and Research, 15(1), 301.

Ricklefs, M. C. (2007). “A History of Modern Indonesia Since c.1200.” Palgrave Macmillan.

Ridley, D. (2012). “The Literature Review: A Step-by-Step Guide for Students”. SAGE Publications.

Herdiana, R.W. Winarti, E. (2023). “Analisis Faktor Penyebab Masyarakat Memilih Pengobatan Medis Setelah Pengobatan Di Sangkal Putung”. Jurnal Kesehatan Volume 10 Nomor 2 E-Issn: 2502-0439 P-Issn: 2338-7947, 122-32

Subandi, M. A. (2001). "Cultural Beliefs and Traditional Healing Practices in Indonesia." International Journal of Disability, Development and Education, 48(4), 371-378.

Santiko, H. (2006). "Medicine and Magic in Ancient Java: Healing Traditions in a Multicultural Society." Journal of Southeast Asian Studies, 37(2), 201-220.

Santoso, B. (2018). "Efektivitas Pengobatan Sangkal Putung dalam Masyarakat Pedesaan Jawa." Jurnal Kesehatan Masyarakat, 12(1), 75-88.

Santoso, T. (2019). "Pengobatan Tradisional di Jawa Timur: Studi Etnografi pada Dukun Sangkal Putung di Ponorogo." Jurnal Kesehatan Tradisional, 10(1), 55-70.

Sulaiman, F. (2016). "Peran Pengobatan Tradisional dalam Kesehatan Masyarakat: Studi Kasus Sangkal Putung di Cirebon." Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 12(3), 75-88.

Susilo, S. (2005). "Medical Pluralism in Indonesia: A Case Study of Kebumen District." Journal of Health and Place, 11(4), 383-395.

Titaley, C. R., et al. (2010). "Why do some women still prefer traditional birth attendants in rural Indonesia? A qualitative study on community perspectives." BMC Pregnancy and Childbirth, 10(1), 1-14.

Utami, S. (2019). "Tradisi Sangkal Putung di Jawa dan Relevansinya dalam Pengobatan Modern." Jurnal Antropologi Indonesia, 41(3), 103-115.

Wessing, R. (1990). "The Soul of Ambiguity: The Tiger in Southeast Asia." Crossroads: An Interdisciplinary Journal of Southeast Asian Studies, 5(1), 106-138.

WHO Regional Office for South-East Asia. (2002). Legal Status of Traditional Medicine and Complementary/Alternative Medicine: A Worldwide Review.

World Health Organization (WHO). (2013). WHO Traditional Medicine Strategy 2014-2023.

Wibowo, A. (2018). "Kebudayaan Jawa dan Pengobatan Tradisional: Studi Kasus Sangkal Putung di Yogyakarta." Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 6(2), 98-110.

Downloads

Published

2023-10-25

How to Cite

Hidayat, A. D., & Arlin Adam. (2023). LITERATURE REVIEW: PENGOBATAN SANGKAL PUTUNG ADALAH PENGOBATAN TRADISIONAL YANG MASIH DIPERCAYA DAN DILAKUKAN DI PULAU JAWA. Jurnal Kesehatan Dan Kedokteran, 3(3), 19–28. https://doi.org/10.56127/jukeke.v3i3.1644