KEGIATAN PRESERVASI NASKAH KUNO MUSEUM SRI BADUGA KOTA BANDUNG
DOI:
https://doi.org/10.56127/jukim.v3i01.1140Keywords:
Naskah Kuno, Preservasi, Museum Sri BadugaAbstract
Naskah kuno atau manuskrip nusantara merupakan salah satu bagian dari identitas bangsa Indonesia. Naskah-naskah yang ada di Museum Sri Baduga berbagai macam daerah, naskah yang berada disana untuk mendapatkannya melalui sistem hibah, ganti rugi.Arti dari kata preservasi dapat lebih luas dari pada kata konservasi karena konservasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan, sedangkan preservasi adalah kegiatan untuk mempertahankan kondisi suatu objek agar tidak rusak dan juga tetap terjaga kelestariannya. Penelitian ini menggunakan pendakatan kualitatif melalui metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang menggambarkan karakteristik populasi atau fenomena yang sedang diteliti. Peneliti mengumpulkan berbagai informasi mengenai data kegiatan preservasi naskah kuno di Museum Sri Baduga. Peneliti mengamati dan juga mengkaji berbagai hal untuk dilakukan dalam menjaga kelestarian naskah kuno di Museum Sri Baduga.Di museum Sri Baduga memiliki 164 naskah yang memiliki beragam judul dan masih terus melakukan pengumpulan naskah kuno, salah satunya yaitu reprouksi digital untuk naskah kuno yang tidak mungkin dimiliki karena dimiliki institusi lain. Peneliti mendapatkan berupa meta data daftar koleksi filologika dan juga identifikasi naskah koleksi dari Pamong Budaya Muda. Sebanyak 164 naskah yang ada disimpan di ruangan khusus penyimpanan naskah harus stabil 24 jam pada kondisi ruang 20° celcius dengan intensitas cahaya maksimal 50 lux. Untuk pengecekan di ruang penyimpanan naskah itu tentunya harus di cek setiap hari dari mulai kelembaban suhu, kamper dan juga silica gel dan tentunya menggunakan standar operasional sebelum memasuki ruangan penyimpanan naskah yaitu memakai sarung tangan, masker dan juga memakai jas lab.
References
Fatmawati, E. (2018). Preservasi, Konservasi dan Restorasi Bahan Perpustakaan . LIBRIA, 100-110.
Faizal, A. (2012). Naskah Kuno di Kalimantan Barat: Studi Awal Manuskrip H. Abbdurahman Husin Fallaugah Al-Maghfurlahu di Kota Pontianak. Jurnal Thaqafiyyat, Vol. 13 No. 1.
Fatmawati, E. (2018). Identifikasi Faktor-faktor Kerusakan Koleksi Perpustakaan. Edulib, 108-119.
Moelong, J. L. (2010). Metode penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
Kartawinata, A. (2011). Kearifan Lokal DI Tengah Modernisasi. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata.
Maha, R. (2016). Prservasi Bahan Pustaka Peprustakaan Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI: Saat Ini dan Masa Depan. Jurnal Oseana, hal 45-50.
Mazyah, S. (n.d.). Metode Preservasi dan Konservasi Arsip. 2005.
Sahidi. (2018). Pentingnya pelstarian Naskah Kuno Sebagai Warisan Budaya Bangsa. Jurnal Perpustakaan dan Informasi, 105-106.