FAKTOR KEBIJAKAN KEDISIPLINAN SUMBER DAYA MANUSIA, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY “CSR”, PENINGKATAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP KESEJAHTERAAN KARYAWAN PADA PT. SKM.

Authors

  • Achmad Fauzi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
  • Marni Manao publikasi

DOI:

https://doi.org/10.56127/jaman.v3i2.740

Keywords:

:Kebijakan Kedisplinan Sumber Daya Manusia,Corporate Social Responsibili”y

Abstract

Sumber Daya Manusia dalam perusahaan merupakan aset berharga bagi perusahaan, dan perlu diperhatikan dan agar karyawan merasa nyaman yaitu factor lingkungan kerja  yang nyaman dan kondusif sangat mempengaruhi kebijakan yang diterapkan adanya semangat dalam kerja karyawan, selain itu perlu diperhatikan untuk memberikan kesempatan untuk bisa berkembang dan memberikan pelatihan bagi karyawan dalam mengembangkan potensi yang  terpendam dari diri karyawan tersebut sehingga mampu mengasah potensi yang dimiliki untuk bersama memajukan perusahaan. Agar karyawan yang memiliki potensi maka peranan kepemimpinan yang baik juga menjadi factor penting dalam meningkatkan semangat kerja karyawan bukan sebaliknya melakukan intimidasi dan menjadikan karyawan yang memiliki potensi yang lebih menjadi gangguan dalam kepemimpinan, justru pemimpin memberikan motivasi dan semangat agar menggali terus apa saja potensi yang dimiliki karyawan dalam mengembangkan dan memajukan perusahaan, kepemimpinan memberikan arahan yang jelas sehingga bawahan yang dipimpin dapat menikatkan produktivitas dan semangat kerja. Perusahaan harus mampu memperhatikan dalam membuat kebijakan terhadap kinerja karyawan terutama dalam memberikan pelatihan dan pengembangan kepada karyawan seperti training untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam berinovasi,pelatihan dapat mencakup brainstorming atau metode desain thinking dalam hal ini agar karyawan dapat menghasilkan ide-ide yang lebih brilian.manajemen perusahaan harus memberikan contoh teladan dalam integritas dan etika kerja ,karyawan akan lebih termotivasi dalam berinovasi dan jujur jika mereka melihat manajemen mempraktikan nilai-nilai kebijakan secara konsisten. Tanggung jawab social terhadap kesejahteraan karyawan adalah suatu hal yang sangat penting dalam dunia bisnis ,sebagai pemilik perusahaan atau pengusaha memastikan bahwa karyawan merasa dihargai dan diperlakukan dengan baik ,dan memberikan gaji sesuai adil ,kondisi kerja yang aman dan lingkungan kerja yang sehat,serta fasilitas seperti asuransi BPJS jaman sekarang, dan Cuti Tahunan sesuai UU ketenaga kerjaan yang berlaku diwilayah NKRI.dengan melakukan hal ini maka secara langsung sudah meningkatkan kesejahteraan kehidupan keluarga karyawan  juga membantu masyarakat untuk hidup lebih baik atau hidup layak.

References

Adiningsih, D. S. (2016). Menciptakan Peluang Pembangunan Melalui Penguatan Daya Saing dan Pemerataan Ekonomi.

Agung. (2023). CSR dan Lingkungan Organisasi. CSR , Dan Lingkungan Organisasi, 3(3).

Aminah, D. H. (2017). SDM.

Andy. (2019). kebijakan pembangunan sdm. kompas.

Anwar, S. (2018). CSR. Penagruh CSR.

becker, g. (1964). Human Capital. Kapital Manusia: Analisis Teoritis dan Empiris, dengan Referensi Khusus pada Pendidikan.

Carroll, A. (1979). A Three-Dimensional Conceptual Model of Corporate Performance.

Carroll, A. B. (191). CSR.

Carroll, A. B. (2010). CSR.

dasler, g. (2019). buku kebijakan kedisplinan SDM.

Dr.Haryono. (2005). Sumber Daya Manusia. kebijakan kedisplinan SDM.

E, F. R. (1984). Strategic management. Strategic management A Stakeholder Approach.

Elkiington, J. (1998). CSR. Cannibals with forks.

Elkington, J. (1991). CSR.

Ferrell, M. d. (2001). CSR Dan SDM. CSR Dan pemberdayaan SDM terhadap perusahaan.

H.M.Yusuf, P. (2015). SDM. kebijakan kedisplinan SDM terhadap perusahaan.

Halim, A. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia.

Hamim, M. (2020). CSR . Tanggung Jawab Sosial.

Hamim, M. (n.d.). CSR. Tanggungjawab sosial.

Hartini, S. (2016). SDM. Faktor Kebijkan kedisplinan SDM terhadap perusahaan.

Hasibuan. (2000). SDM. Faktor Yang mempengaruhi Kesejahteraan Karyawan, 20.

Hasibuan. (n.d.). Kesejahteraan karyawan. Faktor Kesejahteraan karyawan.

Herzberg, F. (1968). One More Time. How Do You Motivate Employees.

Istijanto. (2007). CSR. Tanggung jawab sosial perusahaan terhadap karyawan.

J.Allen, J. d. (1991). Three-Component Conceptualization of Organizational Commitment. perilaku yang teratur dan konsisten dari karyawan terhadap tugas dan aturan perusahaan.

J.Rachbini, D. (2016). CSR. Wujudkan kesejahteraan karyawan dan kepuasan pelanggan.

Jackson, R. L. (2001). SDM. faktor-faktor yang memengaruhi kesejahteraan karyawan pada perusahaan, 82.

Jasimuddin, D. A. (2020). CSR dan SDM. CSR dan pemberdayaan SDM.

jayanti, s. (2022). CSR.

K, D. (1960). CSR. Can Business afford to ignore sosial responility.

Kasali, P. D. (2010). Manajemen Perubahan. Mengatasi Paradoks dalam Perusahaan Indonesia.

Kasali, P. R. (2003). Membidik Pasar Indonesia.

kotler, p. (2008). sosial marketing.

kramer, M. p. (2006). Strategy and Society. The Link between Competitive Advantage and Corporate Social Responsibility.

L.Daft, R. (2008). The Leadership Experience. pentingnya kedisiplinan dalam mencapai tujuan organisasi.

LAwler, E. (2003). Treat People Right. How Organizations and Individuals Can Propel Each Other Into a Virtuous Spiral of Success.

Mardkanto, T. (2018). CSR. Kepedulian sosial dan lingkungan, 92.

Matten, D. (2019). CSR. isu sosial dan dampak perusahaan terhadap lingkungan.

Maylett, T. (2017). The Human Factor to Profitability. Building a People-Centered Culture for Long-Term Success.

Mulyani, Y. d. (2017). SDM. Faktor Kebijakan Kedisplinan Terhadap perusahaan.

Naqvi, A. d. (2018). CSR dan SDM. CSR Dan pemberdayaan SDM terhadap perusahaan.

Riyanto, B. (2009). SDM. Manajemen Sumber Daya Manusia.

Rizki. (2020). SDM. Faktor Kebijakan Kedisplinan Terhadap perusahaan.

Rusmewahni. (2022). CSR.

sahu, s. d. (2019). CSR Dan SDM. CSR Dan pemberdayaan SDM terhadap perusahaan.

Salim, P. (2012). Etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan diindonesia.

Salim, P. D. (2011). Ecofeminism. Mencari Keseimbangan antara Ekologi dan Ekonomi.

sari, h. d. (2014). SDM. Faktor kebijakan kedisplinan SDM terhadap perusahaan.

sari, m. (2019). CSR. pengaruh csr dan kesejatreaan karyawan dilingkungan perusahaan.

Sarkar, M. d. (2016). CSR Dan SDM. CSR Dan pemberdayaan SDM terhadap perusahaan.

Schuler, D. d. (1992). MSDM. Manajemen sumber daya manusia, 16.

Sedarmayanti. (2017). SDM. Faktor Yang mempengaruhi kesejahteraan karyawan pada perusahaan.

Simanjuntak, P. (2007). EtikaBisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan.

Soeparto, D. (2003). CSR. Tanggung jawab sosil bisnis.

Suprijono, A. (2011). CSR dan Etika Bisnis.

sutrisno, e. (2009). fungsi manajemen sumber daya manusia. manajemen sumber daya manusia.

suwardjono. (2011). csr. tanggung jawab sosial perusahaan.

Syarofi, M. (n.d.). Muhammad Syarofi.

T.Hani, H. (2017). CSR. Pengaruh Implentasi COrporate Sosial Responsibility.

tambunan, T. (2011). CSR. CSR Diindonesia Quo Vadis.

timothy, S. P. (2017). essential of organizational behaviour. perilaku individu dan kelompok dalam organisasi.

Volkof, R. S. (2016). CSR dan SDM. CSR Dan Pemberdayaan SDM.

Wilson, P. J. (1968). Kebijiakan Kedisplinan SDM. SDM.

Yusuf, P. (2015). SDM. Faktor Kebijakan kedisplinan terhadap perusahaan.

Downloads

Published

2023-07-23

How to Cite

Achmad Fauzi, & Manao, M. (2023). FAKTOR KEBIJAKAN KEDISIPLINAN SUMBER DAYA MANUSIA, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY “CSR”, PENINGKATAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP KESEJAHTERAAN KARYAWAN PADA PT. SKM. Jurnal Akuntansi Dan Manajemen Bisnis, 3(2), 67–80. https://doi.org/10.56127/jaman.v3i2.740

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 5 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.